Apakah pencapaian seorang pemimpin atau kepala daerah di jaman modern ini? Berapa banyaknya sekolah yang dibangun dan diperbaiki ataukah berapa banyaknya mall yang dibangun? Berapa banyaknya pasar tradisional yang diperbaiki ataukah berapa banyaknya supermarket yang dibuka? Ah….Anda bisa menilai kematangan seorang pemimpin dari apa yang diperbuatnya.Tapi tahukah Anda, bahwa Kerajaan Sriwijaya menobatkan dirinya menjadi kerajaan taman dengan banyaknya taman yang dibangun oleh penguasanya. Setiap ada kemenangan atau pencapaian kejayaan, sang raja memerintahkan pembuatan taman untuk merayakannya. Hal ini tentu menarik bila dibandingkan dengan penguasa sekarang yang keasyikan membangun mall dan bangunan megah bertingkat daripada membuat taman kota atau ruang publik terbuka untuk acara santai warganya.
Penaklukan Sriwijaya atas Melayu ini ternyata dikonfirmasi pula oleh catatan lain. I-Tsing mencatat sepulangnya dari India bahwa Melayu sekarang menjadi bagian dari Sriwijaya, padahal saat keberangkatannya ke India (671M) I-Tsing masih mencatat Melayu sebagai kerajaan yang merdeka.
Prasasti tersebut melaporkan bahwa di taman tersebut ditanam pohon nyiur, pinang, enau, rumbia dan lain sebagainya. Rakyat diijinkan untuk memakan buahnya. Bahkan di setiap taman luas yang dibuat itu, juga dilengkapi dengan telaga untuk rekreasi warganya.
. Kualitas hidup yang bukan hanya sesaat saja, tapi juga untuk waktu yang panjang. Pembangunan taman dan ruang publik bagi warganya dipandang oleh Dapunta Hyang sebagai fasilitas bagi rakyatnya untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik itu.
Saya membayangkan bahwa setiap hari, selepas kepenatan karena bekerja maka rakyatnya berkumpul di taman itu. Mereka bisa bercengkerama dengan keluarganya, sembari anak-anaknya berlarian ke sana ke mari menikmati lapangan yang luas atau melihat beberapa orang memancing ikan atau sekedar memandangi air yang jernih di telaga di tengah taman itu. Bukankah ini sebuah kualitas hidup, bahwa selain bekerja ada perkara yang lebih baik yang bisa dilakukan bersama keluarga?
Dapunta Hyang, penguasa di tahun 684M sudah berpikiran jauh ke depan seperti ini. Pejabat sekarang? Ah….sudahlah……………….
(Osa Kurniawan Ilham, Balikpapan, 3 Oktober 2011)