Teknologi begitu cepat berkembang. Menurut informasi, i-phone 5 saat ini menggunakan teknologi virtual. Sejenis hologram. Nukilr sudah dikenal sebagai alat membunuh juga untuk digunakan di bidang kedokteran, pertanian dan lain-lain. Semua bidang perkembangannya begitu pesat teknologinya. Pertanyaannya, “Apakah dulu belum ada?”
Jawabannya sangat sederhana. Dulu bahkan sudah lebih maju dari teknologi yang sekarang ‘tampaknya’ modern.
Buktinya sangat banyak. Di Bagdad, ibukota Irak pernah ditemukan daerah atau wilayah yang masih mengandung radiasi nuklir. Fakta ini pernah diungkapkan pada National Geographic. Kemudian, hasil penelitian ahli dari ITB, puncak stupa Borobudur tersebut merupakan jarum penunjuk waktu sesuai dengan pergerakan matahari. Artinya pembuatan Borobudur sudah memeperhitungakan dengan teliti geografisnya. Pernahkah terpikirkan oleh kita, bagaimana memotong batu piramida? Apakah dengan tangan? Jika betul, apakah bisa presisinya sedemikian sempurna dan halus. Hanya dengan teknologi maju pekerjaan pemotongan batu seperti ini bisa dilakukan. Dan juga hanya teknologi maju yang bisa mengangkat batu seberat puluhan, ratusan bahkan ada yang mencapai ribuan ton bisa dipindah dan disusun dengan rapi…
Dari pelajaran ini, kita maknai bawa sesungguhnya teknologi leluhur atau kakek moyang kita sudah sangat maju. Artinya, dahulu kala telah ada peradaban yang sangat maju dan kemudian terjadi bencana atau peperangan sehingga punah. Dan sebagaimana digambarkan dalam film yang sering kita tonton, terdapat anak kecil yang terselamatkan, kemudian baru mulai belajar membuat api dan berbutru untuk mencari makan. Karena yang ada di sekitarnya hanya batu dan kayu, mereka mulai peradaban dari batu.
Semua hanya pengulangan. Nothing is new under the sun, kata nabi Sulaeman…
Apa yang kita banggakan? Sebagai manusia yang memahami bahwa semua hanya pengulangan, jangan-jangan keberadaan kita pun hanya pengulangan masa lalu. Who knows? Tetapi sesungguhnya jika kita mau belajar dari sejarah, kita bisa saja menghindar dari kejadian buruk yang bisa saja menimpa diri kita.
Sejarah adalah pelajaran yang baik. Ada pepatah:
‘Barang siapa yang tidak mau belajar dari sejarah, ia akan dimusnahkan oleh sejarah itu’
Pepatah ini sangat benar. Mengapa?
Selama ini kita tidak tahu mempelajari sejarah. Sejarah yang kita pelajari hanya tahun kejadian. Tetapi tidak pernah menyinggung makna pelajaran yang bisa ditarik dari sejarah. Misalnya suatu kejadian. Kita hanya disuruh menghapal tahun kejadian dan tempat. Tidak satunpun buku sejarah yang mengulas akar permasalahan kejadian dan kemudian kita gunakan untuk mengantisipasi kejadian yang sangat besar kemungvkinan terjadi di masa akan datang. Sekali lagi semua kejadian hanya pengulangan. Karena sesungguhnya sifat dasar manusia masih sama. Serakah dan irihati.
Dua sifat ini yang menjadi akar permasalahan kejadian-kejadian di sekitar kita. So, sesungguhnya kita mesti belajar sejarah untuk mengantisipasi kejadian buruk yang bakal menimpa kita.
Anand Krishna melalui E-Learning atau Distance Learning mengulas tentang The Ancient History and Culture. Dalam materi ini akan disuguhi sesuatu nya membuat diri takjub dan bangga terhadap leluhur kita. Sobats, kita bukan bangsa tempe sebagaimana dihembuskan orang. Kita adalah cikal bakal budaya dunia…
Bangga jadi Orang Indonesia!!!!!
Mari kita belajar sejarah benar dan tepat untuk kebaikan diri sendiri.
Teknologi begitu cepat berkembang. Menurut informasi, i-phone 5 saat ini menggunakan teknologi virtual. Sejenis hologram. Nukilr sudah dikenal sebagai alat membunuh juga untuk digunakan di bidang kedokteran, pertanian dan lain-lain. Semua bidang perkembangannya begitu pesat teknologinya. Pertanyaannya, “Apakah dulu belum ada?”
Jawabannya sangat sederhana. Dulu bahkan sudah lebih maju dari teknologi yang sekarang ‘tampaknya’ modern.
Buktinya sangat banyak. Di Bagdad, ibukota Irak pernah ditemukan daerah atau wilayah yang masih mengandung radiasi nuklir. Fakta ini pernah diungkapkan pada National Geographic. Kemudian, hasil penelitian ahli dari ITB, puncak stupa Borobudur tersebut merupakan jarum penunjuk waktu sesuai dengan pergerakan matahari. Artinya pembuatan Borobudur sudah memeperhitungakan dengan teliti geografisnya. Pernahkah terpikirkan oleh kita, bagaimana memotong batu piramida? Apakah dengan tangan? Jika betul, apakah bisa presisinya sedemikian sempurna dan halus. Hanya dengan teknologi maju pekerjaan pemotongan batu seperti ini bisa dilakukan. Dan juga hanya teknologi maju yang bisa mengangkat batu seberat puluhan, ratusan bahkan ada yang mencapai ribuan ton bisa dipindah dan disusun dengan rapi…
Dari pelajaran ini, kita maknai bawa sesungguhnya teknologi leluhur atau kakek moyang kita sudah sangat maju. Artinya, dahulu kala telah ada peradaban yang sangat maju dan kemudian terjadi bencana atau peperangan sehingga punah. Dan sebagaimana digambarkan dalam film yang sering kita tonton, terdapat anak kecil yang terselamatkan, kemudian baru mulai belajar membuat api dan berbutru untuk mencari makan. Karena yang ada di sekitarnya hanya batu dan kayu, mereka mulai peradaban dari batu.
Semua hanya pengulangan. Nothing is new under the sun, kata nabi Sulaeman…
Apa yang kita banggakan? Sebagai manusia yang memahami bahwa semua hanya pengulangan, jangan-jangan keberadaan kita pun hanya pengulangan masa lalu. Who knows? Tetapi sesungguhnya jika kita mau belajar dari sejarah, kita bisa saja menghindar dari kejadian buruk yang bisa saja menimpa diri kita.
Sejarah adalah pelajaran yang baik. Ada pepatah:
‘Barang siapa yang tidak mau belajar dari sejarah, ia akan dimusnahkan oleh sejarah itu’
Pepatah ini sangat benar. Mengapa?
Selama ini kita tidak tahu mempelajari sejarah. Sejarah yang kita pelajari hanya tahun kejadian. Tetapi tidak pernah menyinggung makna pelajaran yang bisa ditarik dari sejarah. Misalnya suatu kejadian. Kita hanya disuruh menghapal tahun kejadian dan tempat. Tidak satunpun buku sejarah yang mengulas akar permasalahan kejadian dan kemudian kita gunakan untuk mengantisipasi kejadian yang sangat besar kemungvkinan terjadi di masa akan datang. Sekali lagi semua kejadian hanya pengulangan. Karena sesungguhnya sifat dasar manusia masih sama. Serakah dan irihati.
Dua sifat ini yang menjadi akar permasalahan kejadian-kejadian di sekitar kita. So, sesungguhnya kita mesti belajar sejarah untuk mengantisipasi kejadian buruk yang bakal menimpa kita.
Anand Krishna melalui E-Learning atau Distance Learning mengulas tentang The Ancient History and Culture. Dalam materi ini akan disuguhi sesuatu nya membuat diri takjub dan bangga terhadap leluhur kita. Sobats, kita bukan bangsa tempe sebagaimana dihembuskan orang. Kita adalah cikal bakal budaya dunia…
Bangga jadi Orang Indonesia!!!!!
Mari kita belajar sejarah benar dan tepat untuk kebaikan diri sendiri.