National Geographic
Illustrations courtesy Velizar Simeonovski, Field Museum of Natural History
Pada 2004 lalu, palaentolog berhasil menemukan sebuah fosil tengkorak lengkap di wilayah China. Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun membuat analisis, para ilmuwan tersebut akhirnya mengetahui bahwa fosil tengkorak itu adalah milik seekor harimau.
Kucing besar melakukan hal yang tepat dan hebat dalam evolusinya. Jadi, secara anatomi, mereka tidak berubah banyak.
Fosil yang ditemukan sebenarnya berukuran 26 cm, lebih mirip dengan ukuran tengkorak jaguar modern. Namun, karena struktur gigi dan karakter rangka lainnya lebih mirip harimau, disimpulkan bahwa fosil yang ditemukan ini merupakan fosil harimau.
Lewat analisis lebih lanjut, para ilmuwan menyatakan fosil tersebut milik spesies baru harimau yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Nama spesies itu adalah Panthera zdanskyi, berada pada satu famili yang disebut "kucing besar".
Julie Meachen dari National Evolutionary Synthesis Center yang tidak terlibat penelitian ini menyatakan, karakteristik fosil tengkorak harimau spesies baru itu tidak banyak berbeda dengan tengkorak harimau modern. Jadi, bisa disimpulkan bahwa evolusi harimau tak begitu besar.
"Kucing besar melakukan hal yang tepat dan hebat dalam evolusinya. Jadi, secara anatomi mereka tidak berubah banyak. Baik dulu maupun saat ini, mereka adalah predator yang baik. Salah satunya karena perencanaan bentuk tubuh yang baik," kata Meachen seperti dikutip National Geographic, Selasa (18/10/2011).