“Maka Mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkaranain berkata, ‘Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Dan janji Tuhanku adalah benar. Kami biarkan mereka pada hari itu bercampur aduk antara yang satu dengan yang lain. Kemudian ditiup lagi sangsakala, lalu Kami kumpulkan mereka semuanya.” (Surah Al Kahfi ayat 97-99)
Ketika kita mengatakan bahwa zionisme adalah cikal bakal Ya’juj wa Ma’juj nanti, saya khawatir konsekuensi logisnya sama dengan menganggap bahwa Ya’juj dan Ma’juj sudah keluar dan mereka adalah kaum zionis. Padahal Ya’juj dan Ma’juj masih terkungkung di dalam gua dan tidak mungkin bersentuhan dengan nilai zionis, jika zionis yang dimaksud adalah zionisme modern saat ini
Kalau kita merujuk kepada Al Qur’an, Allah menyatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj dikurung sampai kemudian dilepas saat akhir zaman. “Mereka tidak dapat mendakinya dan tidak dapat melubanginya” (Al Kahfi 97) dan mengabarkan hal itu berlanjut sampai akhir zaman ketika datang janji Allah. Pada saat itu dinding itu runtuh dan mereka keuar mendatangi orang-orang “Jika sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku adalah benar.” (Al Kahfi 98)
Untuk lebih rincinya perihal periode akhir zaman mana yang menjadi kemunculan Ya’juj Ma’juj, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan peritsiwa keluarnya Ya’juj Ma’juj terjadi pada saat sebelum kiamat dan setelah Dajjal turun. Sebagaimana akan dijelaskan ketika menafsirkan firman Allah, “Hingga apabila dibukakan benteng Ya’juj Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi, dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar”. Sedangkan dalam surah ini Allah berfirman, “Dan kami akan biarkan mereka di hari itu untuk bercampur aduk antara yang satu dengan yang lain”. Seperti dikutip Ibnu Katsir, As Sidi berkata “Inilah permulaan kiamat.”
Adapun dengan firman Allah “Dan kami kumpulkan mereka semuanya,” Ibnu Katsir menilai bahwa maksud Allah menampilkan semua makhluk dalam rangka untuk menghadapi hisab. Penggalan ini menurut Ibnu Katsir seperti firman Allahuta’ala “Dan kami mengumpulkan mereka. Maka kami tidak meninggalkan satu oranpun diantara mereka.
Dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj akan keluar setelah turunnya Isa Bin Maryam dan setelah Nabi Isa AS mengalahkan Dajjal. Dalam shahih muslim IV no 2937, dalam sebuah hadis panjang riwayat an-Nuwwas ibn Sa’man, Rasullah SAW bersabda,
“Kemudian datang kepada Nabi Isa bin Maryam suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal itu, lalu Isa mengusap wajah mereka dan menceritakan derajat mereka di surga. Pada saat itu dia sedang melakukan hal itu, Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku naik ke gunung untuk berlindung dan mencari keamanan’. Allah mengutus Ya’juj wa Ma’juj. Mereka keluar dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi.
“Rombongan pertama mereka melalui danau Thabariyah, sebuah danau besar di Palestina yang berair lezat. Lalu mereka meminumnya. Kemudian rombongan terakhir mereka melewatinya dan berkata ‘Disini pernah ada air. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya lalu berdoa kepada Allah, maka Allah mengirmkan ulat-ulat ke leher, Ya’juj dan Ma’juj, sehingga Ya’juj dan Ma’juj mati sekaligus.
“Isa a.s dan para sahabatnya kemudian turun. Mereka mendapat setiap jengkal tanah, dipenuhi bau dan lendir mayat-mayat. Isa AS, dan para sahabatnya kemudian turun. Mereka mendapati setiap jengkal tanah dipenuhi bau lendir dan mayat’mayat. Isa a.s dan para sahabatnya lalu berdoa kepada Allah, dan Dia mengirimkan burung-burung seperti unta Khurasan yang mengambil dan membuang mayat-mayat itu ke tempat yang dikehendakiNya. Kemudian dia menurunkan hujan yang membasahi seluruh tanah dan mencuci bumi sehingga menjadi laksana cermin.”
Jadi, dari hadis panjang ini jelas bahwasanya Ya’juj dan Ma’juj belumlah keluar, sekalipun waktu mereka untuk dikeluarkan sudah dekat, mengingat kita berada pada fase akhir zaman.
Adakah Ya’juj dan Ma’juj Memiliki Religiusitas seperti Zionisme?
Ibnu Katsir menerangkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj sejatinya adalah dari keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Sedangkan, Ustadz Amin Muhammad Jamaludin didalam bukunya “Umur Umat Islam” mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Yaftits bin Nuh. Karena Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Ham, yang menjadi nenek moyang orang Habsyi (Afrika). Anak kedua bernama Sam, yang menjadi nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi. Sedangkan anak ketiga bernama Yafits yang menjadi nenek moyang bangsa Turki.
Ulama sepakat Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa manusia, sekalipun seperti disebutkan dalam surah Al-Kahfi, mereka seperti bukan seperti manusia pada umumnya, sebab Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati perkampungan, membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk.
Lalu apakah melihat karakteristik-karateristik tersebut, mereka memiliki religiusitas Judaisme layaknya dengan kaum zionis atau tidak? Sepanjang penelusuran saya, belum ada data yang memperkuat hal itu. Karena ketika kita bicara religiusitas Judaisme kita juga masuk ke wilayah teologi, millah, dan tata nilai yang menjadi fondasi untuk mereka bergerak.
Tapi yang jelas mereka adalah golongan yang bathil dan kerap membuat kerusakan di muka bumi. Mereka pun termasuk golongan kafir yang masuk ke dalam api neraka. Seperti sabda Rasululullah SAW dalam riwayat Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu….”
Allahua’lam