Emisi radio aurora dapat mendeteksi objek dalam radius 150 tahun cahaya. Karenanya, aurora menjadi alat baru yang bisa dimanfaatkan untuk mencari planet baru di orbit bintang lain.
Metode itu memungkinkan astronom mencari planet yang mengorbit sangat jauh dari bintang mereka dengan teknik pemanfaatan aurora.
“Aurora telah diamati di seluruh planet dalam tata surya kita. Aurora memiliki medan magnet dan atmosfer signifikan yang bisa digunakan untuk penelitian,” ujar Jonathan Nichols, astronom di University of Leicester, Inggris.
Selain dapat dilihat, aurora di Bumi, Jupiter dan Saturunus mengeluarkan emisi radio berbeda. Nichols mengklaim bahwa teleskop radio raksasa di Bumio seharusnya bisa mendeteksi sinyal aorora yang muncul seperi planet Jupiter namun berjarak sekitar 150 tahun cahaya.
“Baru-baru ini, kami mengetahui bahwa teleskop radio ternyata cukup sensitif untuk mendeteksi sinyal alien di sekitar bintan lain,” kata Nichols.
Berdasarkan model komputer yang digunakan tim Nichols, ilmuwan menemukan bahwa metode radio-aurora sangat berguna untuk menemukan planet baru berukuran seperti Jupiter yang mengorbit di bintang dengan panjang gelombang ultraviolet.