Tim peneliti dari Universitas Kansas dan Universitas Capital Normal (Beijing) menyatakan telah menemukan fosil laba-laba terbesar di dunia yang diidentifikasikan sebagai hewan berkelamin betina. Laba-laba ini bernama Nephila jurassica yang hidup pada zaman Jurassic di kawasan China, dengan panjang tubuh 5 cm dan kaki sepanjang 15 cm. Umumnya laba-laba jenis ini hidup di daerah tropis dan subtropis.
Nephila betina ini dapat menenun jaring sutra berwarna kuning berdiameter 1,5 m untuk menangkap berbagai serangga besar, termasuk kelelawar dan burung juga menjadi mangsanya. Apabila jaring tersebut terkena sinar matahari, maka warnanya akan menjadi keemasan. Demikian dikutip Dapunta.com dari Scince Daily, Jumat (22 April 2011).
Biasanya, seekor laba-laba penenun akan membuat jaring spiral yang tidak lengket dan di antaranya memberi ruang untuk spiral lengket. Namun, Nephila tidak menghapus spiral yang tidak lengket setelah menenun spiral lengket.
Peneliti yakin, laba-laba merupakan hewan pemangsa yang memainkan peran penting dalam seleksi alam, terutama pada serangga modern.