menurut juru kunci makam malikussaleh yang sempat saya tanyai katanya bahwa hampir semua walisongo itu keturunan aceh
Dalam sejarah indonesia yang memang putra aceh asli hanya Fatahillah/Faletehan/Sunan Gunung Jati II.
ada yang menyebutkan juga bahwa maulana malik ibrahim (sunan gunung jati I:Bapaknya para sunan) adalah orang aceh asli juga.
jadi dulu ceritanya saat kerajaan majapahit mulai menjajah kerajaan di sumatra, ada seorang raja yang dikirim ke aceh untuk memerintah disana, nah, ternyata raja itu tertarik dengan salah seorang putri sultan yang cantik jelita, raja tersebut ingin membawa putri itu ke tanah jawa.
tapi karena putri itu malu2 dan takut, ia meminta agar abangnya yang bernama Teuku Bungsu (kalo gak salah) ikut dalam perjalanan ke Jawa. raja pun menyetujuinya karena emang dia sayang banget ama itu putri, saat itu kerajaan aceh udah menganut Islam.
nah, setelah di Jawa, Bungsu diberi kekuasaan didaerah Ampel, dan diberi wewenang untuk berbuat apa saja demi kemakmuran rakyat. dengan Ilmu dan misinya, Bungsu ingin mengIslamkan rakyat Demak dan sekitarnya, misi ini di amini oleh raja itu, dan dimulailah kegiatan penyebaran Islam di Jawa, dan Bungsu pun di gelar sebagai Sunan Ampel.
Sunan Ampel akhirnya menikah dengan putri Jawa, melahirkan anak yang kemudian melahirkan beberapa Sunan dalam peranakannya
kalo Sunan Gunung Jati, beliau adalah pria aceh yang belajar di tanah arab. sewaktu fatahillah pulang kampung, beliau mendengar bahwa Belanda sedang marak2nya menguasai jawa, akhirnya beliau memimpin pasukan ke jawa yang berlabuh di batavia, dan menyebarkan Islam disana
kalo kita ke banten, dan org banten tau kita org aceh, mereka pasti bilang kita ini adalah sodara tua mereka, itu juga berkaitan dengan walisongo, fatahilah pertama kali dateng itu ke banten...ada 2 versi, 1 versi mengatakan fatahillah membantu menyembuhkan penyakit yg lagi merebak disana, dan versi lainnya mengatakan fatahillah dikirim bersama pasukan perang utk membantu. Kemungkinan besar fatahillah adalah keturunan pakistan ato iran/irak, itu belum jelas lagi, karena di pasai pertama kali yg mendaratkan org2 arab gitu
jadi, setelah Sunan Ampel (Raja Bungsu, kakanda putri Pasai yang dinikahi Raja Majapahit) berdiam di Ampel, beliau menikah dengan Putri Jipang di kerajaan Jawa dan melahirkan 2 anak, yang pertama perempuan, yang kemudian dinikahkan dengan Sunan Kudus dan anak kedua tak lain dan tak bukan adalah Sunan Bonang.
Sementara Putri Pasai yang menikah dengan Raja Majapahit itu melahirkan seorang Pangeran yang menggantikan ayahnya memerintah Majapahit. saat itu Majapahit dan Pasai berteman dekat, walaupun agama 2 kerajaan berbeda, Majapahit memanfaatkan samudra Pasai yang sudah habis masa kejayaannya sebagai pelabuhan dan jalan masuk perdagangan laut. jadi Pasai adalah satu2nya kerajaan jajahan Majapahit yang tidak tunduk secara patuh ke Majapahit, tapi malah dijadikan pintu masuk Majapahit (Nusantara). nah kembali ke Pangeran Majapahit, setelah dewasa, Pangeran menikah dengan seorang PUtri dari kerajaan Bali dan melahirkan Sunan Giri.
itu sekelumit keturunan beberapa wali songo.
tentang penamaan walisongo itu, kebiasaan orang jawa saja yang suka meng'kramat'kan orang yang dianggap tokoh. Walisongo itu gak pernah dipakai oleh masyarakat se jaman 9 wali itu, tapi itu diberi julukan olah masyarakat setelahnya untuk menghormati jasa mereka dalam penyebaran Islam di Jawa.
Kebanyakan kisah sukses walisanga itu terjadi di jaman kerajaan Majapahit, karena walaupun Majapahit itu bukan Islam, tapi Raja yang memerintah saat itu mempunyai toleransi yang sangat tinggi, disamping ibu mereka yang berasal dari Pasai adalah beragama Islam.
Pasai dijajah oleh Majapahit sekitar tahun 1346-1383, saat Raja Ahmad sedang berkuasa.P