Al Quran yang diperkirakan berusia ratusan tahun di Desa Ujir, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, hingga kini masih utuh dan dirawat dengan baik oleh masyarakat setempat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Aru Moh Dahlan Ohoirenan di Dobo, Kepulauan Aru, Selasa, mengatakan, Al Quran berisi 30 juz itu masih utuh dan terawat dengan baik, tetapi tidak dimanfaatkan umat Islam. "Kondisinya masih terawat baik dan ditempatkan dalam masjid sebagai koleksi sejarah bernilai tinggi," ujarnya.
Al Quran tua tersebut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru ditetapkan sebagai salah satu aset pariwisata sejarah yang bisa dinikmati para wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana.
Menurut dia, masyarakat Kepulauan Aru mengakui, Desa Ujir merupakan desa Islam tertua di sana.
Dia mengatakan, Al Quran tua tersebut awalnya dijadwalkan dipamerkan saat perhelatan MTQ XXIV Tingkat Provinsi Maluku yang dibuka gubernur setempat, Karel Albert Ralahalu, di Dobo pada 21 Mei 2011.
"Kami awalnya menginginkan kehadiran Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menyaksikan Al Quran tersebut dengan tujuan mengarahkan dinas teknis untuk mengirimkan tim guna meneliti umur pastinya, sekaligus melatih masyarakat merawatnya lebih baik," kata Dahlan.
Di Desa Ujir juga terdapat meriam tua peninggalan Portugis yang dilindungi perangkat desa setempat sebagai aset sejarah dalam mendukung pengembangan pariwisata. "Ujir juga memiliki pantai yang bersih dan airnya bening sehingga memiliki pesona bawah laut menarik untuk selam maupun mancing aneka jenis ikan," kata Dahlan.