Jika prediksi pemuka agama Harold Camping mengenai kiamat terjadi pada 21 Mei 2011, yang tersisa di Bumi hanyalah debu dan tulang belulang.
Kiamat yang akan diawali gempa dahsyat di Selandia Baru pada pukul 6 sore waktu setempat, “Akan berlanjut di seluruh Bumi dengan Skala Richter (SR) dahsyat. Hari Penghakiman tiba,” ujar Camping.
“Kami tak bisa mengatakan dengan tegas, pada pukul 6 sore, gempa dahsyat itu bisa saja terjadi. Mungkin jadi sebuah gempa maha dahsyat dan ada cukup bukti dalam Alkitab,” kata Camping seperti dikutip CNN.
Pertanyaannya, seberapa benar renungan pria 88 tahun itu? Camping mendasarkan teori aneh dan berbelit-belitnya tentang kiamat pada Alkitab. Ia memilih anekdot, ayat-ayat dan kisah-kisah Alkitab yang mudah digunakan untuk ‘menjahit’ teori yang hanya akan terjadi sekali itu.
Sebelumnya, Camping juga pernah mencobanya memprediksi kiamat. Ia memprediksi banjir besar terjadi pada 1994. Saat prediksi itu tak terbukti, ia muncul dengan alasan payah. Melalui beberapa perhitungan lanjutan, Camping menemukan tanggal lain. Nampaknya, ia bertekad menyaksikan neraka dunia oleh banjir bandang.
Banyak orang mengira hal tersebut akan terjadi namun tak sedikit orang yang mengabaikannya. Namun, anehnya, bagi mereka yang mengira bencana ini akan terjadi, hal ini bukanlah bencana. Camping menyebut gempa di ujung-ujung dunia sebagai ‘Penyelamatan’.
Penyelamatan itu katanya terjadi pada 21 Mei 2011. Camping yakin, Yesus Kristus akan turun menjemput orang yang meyakininya untuk masuk surga. Menurut surat Paulus pada Tesalonika, orang-orang ini merupakan orang yang ‘mati bersama Kristus’.
“... dan yang mati dalam Kristus akan lebih dulu bangkit. Kemudian kita akan hidup dan berkumpul di awan untuk bertemu Tuhan,” kata ayat itu. Alkitab banjir besar Nuh merupakan dasar teori Camping. Ia melakukan perhitungan menentukan kapan banjir itu dan berapa jumlah orang yang bisa naik kapal Nuh yang terjadi pada 4990 Sebelum Masehi (SM).
Namun, mana buktinya? Sekarang, saat Camping memiliki tanggal akuratnya, ia terus merumuskan teori bencana berikutnya akan berlangsung di milenium ini, dekade ini. Lebih tepatnya akan terjadi dalam hitungan jam dari sekarang.
Hal yang membuat temuan ini luar biasa menarik, dalam Alkitab dikatakan, Nuh diberi tujuh hari mempersiapkan diri untuk banjir dan memperingatkan siapa pun dan apa pun yang tak masuk kapalnya akan musnah.
Serupa, Camping mengatakan, ‘peringatan tujuh hari’ itu telah dilakukan. Meski Camping mengatakan peringatan itu tujuh hari sebelumnya, sebenarnya peringatan itu berlangsung selama tujuh ribu tahun.
Camping mengatakan berdasarkan 2 Petrus 3:08, “Di mata Tuhan, satu hari seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari”. Pada 7.000 tahun setelah 4990 SM adalah, 2011 Masehi, lanjutnya. “4990+2006-1=7.000,” katanya lagi. Setahun harus dikurangi dari tanggal kalender SM Perjanjian Lama ke tanggal kalender AD Perjanjian Baru yang tak memiliki tahun nol”.
Beginilah cara ia mendapat tanggal itu, “Hebatnya, 21 Mei 2011 adalah hari ke 17 bulan dua penanggalan Alkitab. Air bah juga terjadi di hari ke-17 dari bulan kedua 4990 SM”. Kemudian menurut Camping, ada alasan mengapa kiamat terjadi.
Menurut kepercayaan Alkitab, hal ini dijanjikan pada Kedatangan Kedua Yesus, orang yang benar akan dipisahkan dari orang yang berdosa. Saat itu, pendosa dikirim ke api neraka dan jiwa-jiwa yang baik menikmati kedamaian bahagia di sisi Tuhan.
Apakah ini lebih dari imajinasi kekanak-kanakan? Ada orang yang yakin pada teori ini dan melakukan hal-hal yang benar-benar aneh. Sebut saja Robert Fitzpatrick. Mantan Pegawai MTA (60) yang membakar dirinya hidup-hidup agar ‘selamat’.
Persaudaraan atheis Amerika menunggu detik-detik terbuktinya prediksi pemuka agama Oakland itu salah. “Kami yakin tak akan terjadi apa-apa,” ujar direktur California atheis Amerika Larry Hicok.
Saat prediksi terbukti salah, iman pengikut Camping akan mengalami kiamat. Karena, menurut teorinya, mereka yang tetap hidup setelah 21 Mei akan menjadi orang-orang berdosa yang akan dihakimi enam bulan kemudian di Oktober.