Dua perangkat prasasti tembaga yang sangat langkah milik dinasti Vakataka ditemukan di Khandy, di distrik Ahmednagar, India.
Artefak-artefak tersebut memiliki sejumlah catatan hibah mengenai Desa Sahuli di Bhandara yang dianugerahi oleh penguasa Vakataka Pravarsena pada tahun 442 M.
Kurator Asisten Institut Riset Timur Bhandarkar (Bori), Shreenand Bapat, memberikan informasi selama kuliah memorial PK Gode yang diorganisir institut pada Kamis (08/04/2011).
Pecahan-pecahan kuno tersebut adalah milik para petani Bhagwanrao Vayase dan Punajaram Vayase, dan Popatrao Mergal selama 10 tahun terakhir.
Bapat menyatakan, “Vakataka merupakan dinasti kerajaan di India yang sangat kuat, berasal dari Deccan pada tahun 275 M sampai 500 M. Lempeng tembaga dikeluarkan dari kem kerajaan Bhratwada di Nagpur untuk seorang bernama Kaluttakswami yang berdiam di Padmanagara. Nama asli Sahuli adalah Chudubhunaka dan terletak di tepi kanan sungai Vainaganga.
Penguasa-penguasa Vakataka yang meliputi Pravarsena, Rudrasena I, Prithivishena dan Rudrasena II disebut-sebut sebagai leluhur raja pemberi dalam prasasti tersebut. Ditemukan juga penyebutan yang terhormat Prabhavatigupta, ibu Pravarsena II, yang merupakan Chandragupta Vikramaditya pada prasasti-prasasti itu.
Menurut Bapat, prasasti tersebut mempunyai empat lempeng yang disatukan dengan sebuah cincin dan cap kerajaan. “Prasasti tersebut berukuran 20,2 x 10,2 cm dan berat 1,719. Hibah tersebut ditulis dalam bahasa Sansekerta dan ditulis dengan tulisan Brahmi.”
MK Dhavalikar, yang memimpin kerja tersebut, menggarisbawahi konstribusi besar para ilmuwan Sansekerta dan arkeolog, VV Mirashi, dalam studi dinasti Vakatakanya.