Cuaca di Venus mencapai 800 derajat dan awan asam belerang membuat planet i
ni mendapat julukan membosankan dan tak pernah berubah. Kini ahli mementahkannya.
Anggapan itu mungkin saja benar pada permukaan planet tempat tekanan atmosfer mencapai 90 kali Bumi. Sebuah analisa baru dari data NASA dan ilmuwan internasional menyatakan seperti dikutip UPI, benda-benda di atas planet makin menarik.
“Variabilitas pada cuaca Venus sangat penting karena planet ini memiliki banyak fitur yang membuat kondisi atmosfer menjadi sama,” ujar astronom Tim Livengood dari University of Maryland. Bumi memiliki musim karena rotasi pada sumbunya miring 23 derajat, lanjutnya.
Hal itu membuat intensitas cahaya matahari dan panjang hari di tiap belahan Bumi berubah, lanjutnya lagi. “Venus tak terlalu banyak miring dengan kemiringan kurang dari tiga derajat dari matahari dan membuat efek musiman bisa diabaikan,” katanya.
Meski begitu, variabel cuaca di Venus masih tetap ada, paparnya. Pengamatan teleskopik Venus pada permukaan dingin dan lapisan udara bersih atmosfernya yang disebut mesosfer dan thermosfer itu menunjukkan, planet ini memang memiliki cuaca yang menarik.
“Mesosfer dan thermosfer Venus secara dinamis sangat aktif. Pola angin menghasilkan pemanasan matahari yang mengubah suhu lokal dan variabilitasnya berubah,” papar Guido Sonnabend dari University of Cologne di Jerman.